You are currently viewing Isyarat Ilmiah Asal Usul Besi dalam Alquran

Isyarat Ilmiah Asal Usul Besi dalam Alquran

RINGKASAN

Kata “anzalna-hadiida” dalam Q.S. Al-Hadiid merupakan sebuah isyarat ilmiah yang menunjukkan bahwa besi dibentuk diluar Bumi. Sains modern membuktikan kebenaran tersebut bahwa unsur besi terbentuk pada bintang melalui reaksi fusi dan tersebar di luar angkasa karena ledakan supernova.


Jauh sebelum sains modern mampu menjelaskan asal-usul terbentuknya besi, ternyata Alquran telah memberikan isyarat ilmiah darimana besi berasal. Istimewanya isyarat tersebut terdapat dalam Q.S. Al-Hadiid yang bermakna besi.

… وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ …

“… Dan Kami turunkan (ciptakan) besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia …“ (Q.S. Al-Hadiid : 25)

Banyak ahli tafsir memaknai kata anzalna-hadiida dengan makna “Kami ciptakan besi”, namun  secara harfiah terjemah kata tersebut adalah  “Kami turunkan besi”. Inilah sebuah isyarat ilmiah bahwa pembentukan unsur besi tidak terjadi di Bumi. Lalu darimanakah unsur besi berasal?

Proses Pembentukan Unsur Besi

Perkembangan pengetahuan dan teknologi membawa sains modern mampu menjelaskan proses pembentukan unsur besi. Pembentukan unsur besi (Fe) bermula dari reaksi fusi (penggabungan inti atom) pada bintang. Reaksi tersebut mengabungkan unsur-unsur ringan menjadi unsur yang lebih berat. Selain itu reaksi fusi juga merupakan sumber energi berpijarnya bintang.

Pada fase pertama bintang mendapatkan energi untuk berpijar dari reaksi fusi hidrogen (H) yang menghasilkan helium (He). Setelah hidrogen habis, helium menjadi bahan bakar bintang melalui reaksi fusi dan membentuk karbon (C) dan oksigen (O). Proses tersebut berlanjut hingga bintang membakar silikon (Si) yang menghasilkan besi (Fe). Berikut tahapan pembakaran inti bintang yang memiliki massa 20 kali lebih besar dari Matahari.

Tidak Semua Bintang Membentuk Unsur Besi

Di alam semesta ini terdapat banyak sekali bintang, namun tidak semua bintang dapat membentuk unsur besi. Secara umum terdapat dua jenis proses daur kehidupan bintang, yaitu daur kehidupan untuk bintang masif dan bintang menengah (bintang seperti Matahari).

Salah satu perbedaan antara kedua bintang tersebut terletak pada massanya. Bintang masif memiliki massa minimal 5 kali lebih besar dari Matahari. Sedangkan bintang menengah memiliki massa yang mendekati massa Matahari. Semakin besar massa bintang, semakin besar potensi energi yang akan dihasilkannya. Bintang menengah termasuk Matahari dengan massa-nya hanya mampu menghasilkan energi hingga reaksi fusi helium saja, sedangkan bintang masif dengan massa yang lebih besar mampu melanjutkan reaksi fusi helium hingga reaksi fusi silikon yang membentuk unsur besi.

Besi Memicu Ledakan Supernova

Sebuah bintang mampu bertahan selama terdapat reaksi fusi yang menghasilkan energi untuk menahan gravitasi yang menekan bintang sehingga terjadi sebuah kesetimbangan.

Saat semua silikon habis, besi menjadi bahan bakar utama dari bintang masif. Namun reaksi fusi besi tidak memungkinkan terjadi karena memerlukan energi. Ini berarti reaksi fusi terhenti, akibatnya terjadi ketidakseimbangan yang membuat bintang meledak. BOOOM !!! Ledakan terjadi sangat, sangat, sangat luar biasa cepat, hanya dalam hitungan detik saja. Ledakan ini dikenal dengan fenomena supernova yang menandakan akhir hidup dari bintang masif. Fenomena supernova melepaskan energi yang sangat besar dan membuat unsur yang terbentuk pada bintang tersebar di ruang angkasa.

Turunnya Besi ke Bumi

Proses terbentuknya bintang, terjadinya reaksi fusi yang membentuk besi, hingga ledakan supernova merupakan sunatullah yang telah Allah tetapkan dalam keteraturan alam semesta ini.

 وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۗوَالنُّجُوْمُ مُسَخَّرٰتٌۢ بِاَمْرِهٖ ۗاِنَّ فِي ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَۙ …

“… Dan bintang-bintang dikendalikan dengan perintah-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang mengerti.” (Q.S. An-Nahl : 12)

Pemodelan sains modern menunjukkan bahwa alam semesta mulai terbentuk 13 miliar tahun yang lalu. Dalam kurun waktu sebelum Bumi terbentuk diasumsikan terjadi beberapa supernova yang melontarkan unsur-unsur hasil reaksi fusi pada bintang masif termasuk besi menuju awan molekul dimana Matahari terbentuk. Sisa awan molekul, debu, dan gas kemudian membentuk piringan Matahari yang lama-kelamaan berkondensasi membentuk butiran padat yang akan menjadi planet termasuk Bumi. Dalam butiran padat tersebut terkandung senyawa yang salah satunya adalah besi. Inilah proses yang dapat dijelaskan sains modern dari isyarat ilmiah “anzalna-hadiida” dalam Q.S. Al-Hadiid : 25.


Referensi :

  1. [NASA – Imagine the Universe] Stars
  2. [NASA – Imagine the Universe] The Life Cycle of Stars
  3. [Science Channel] – How Does Iron Spark One of The Most Violent Cosmic Events?
  4. [ Jai Sam Kim] – Origin of Iron in the Universe

Leave a Reply