You are currently viewing PRIBADI MUSLIM VS PRIBADI MEDSOS

PRIBADI MUSLIM VS PRIBADI MEDSOS

*PRIBADI MUSLIM VS PRIBADI MEDSOS*
———————————————————-
Tasikmalaya, 20 Februari 2018
Ditulis Tim Guru
SMP QSBS Al Kautsar 561

Dinamika tantangan pendidikan terus berkembang seiring bergantinya generasi. Di abad 21 (post-milenial) sudah terdapat dua kategori generasi, yakni generasi Z dan Alpha. Generasi z ialah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995-2010, sedangkan generasi alpha ialah generasi yang lahir dalam rentang tahun 2011-2025.

Generasi Z dan Alpha sama-sama terlahir di zaman internet. Sejak lahir mereka terbiasa dengan penggunaan berbagai macam gadget. Hal ini tentu berdampak pada pola pendidikan dan kepribaian dari generasi tersebut.

Anak-anak pada generasi Z dan Alpha cenderung kritis dan ensiklopedik. Bagaikan ensiklopedia, mereka mengetahui banyak hal karena informasi dengan sangat mudah didapatkan melalui internet. Meskipun demikian, mereka tidak menguasai suatu bidang khusus.

Generasi yang sudah terkoneksi dengan internet dan media sosial sejak lahir ini juga cenderung mampu melakukan banyak hal (multitasking), tetapi di lain sisi mereka juga kurang fokus. Selain itu, dengan mudahnya bersosialisasi melalui media sosial membuat mereka menghabiskan banyak waktu dalam dunia maya yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap hubungan dengan Maha Pencipta berubah ibadah serta kepribadian mereka.

Teknologi jelas memberi pengaruh terhadap perkembangan jiwa kita, baik itu secara fisik, kognitif, emosi, sosial, dan motorik. Seringan kita berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir kita terhadap sesuatu diluar hal tersebut, kita juga akan merasa asing dengan lingkungan sekitar karena kurangnya interaksi sosial.

Jadi jika pada masa usia pertumbuhan dan perkembangan jiwa anak-anak dibebaskan dalam berinteraksi melalui pengaruh gadget sudah barang tentu sulit diharapkan anak-anak kita memiliki karakter yang unggul bahkan cenderung kebabablasan. Dalam kondisi tak terbimbing bagaimana mungkin anak-anak memiliki keimanan dan akidah yang kuat, akhlak yang baik dan terjaga ibadahnya sehari-hari.

Peran dan pola pendidikan kepasentrenan merupakan solusi terbaik, dalam lingkungan kondusif yang terjaga, anak-anak diharapkan mendapatkan asupan pendidikan yang dibutuhkan yakni empat sehat lima sempurna, yaitu : 1. Pendidikan tauhid dan aqidah, 2. Pendidikan akhlak ( QS Al Lukman : 13-19), 3. Pendidikan dan peaktik ibadah sehari-sehari seperti yang dicontohkan Rasulallah, 4. Menghiasi iman dengan amal sholeh (QS An Nur :55), dan 5. Mempelajari dan menggali ilmu pengetahuan akan menempatkan manusia pada posisi (derajat) sebagai khalifah fil ardh yang merupakan penyempurna fungsi dan wewenang manusia yang tercipta di muka bumi (QS Al Baqarah :31)

Pendidikan kepesantrenan memiliki peran strategis dalam berkontribusi untuk membentuk muslim yang kaffah. Menyonsong kemajuan teknologi dengan terlebih dahulu membentuk mindset santri akan dapat memproteksi para santri segala pengaruh dan dampak negatif media informasi yang berkembang pesat pada abad ini. Kelak generasi Z dan generasi Alpha yang telah terdidik di lembaga kepesantrenan merupakan pribadi yang multitasking, daya kreatif tinggi sekaligus merupakan pribadi muslim yang kokoh keimanannya, pribadi yang selalu taat beribadah dengan konsisten, berinteraksi sosial dengan care, share dan trust. Selain itu diharapkan generasi tersebut terap fokus untuk menghapal dan mentadaburi Al Quran menjadi pribadi muslim yang unggul dimata Allah SWT.

Selain itu diharapkan generasi tersebut tetap fokus untuk menghapal dan mentadaburi Al Qur’an menjadi generasi mulia dan jaya. Sebagaimana Allah berfirman:*Sunguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah kitab (Al Qur’an) yang didalamnya dzikrikum (sebab-sebab) kemulaian dan kejayaan. Maka apakah kamu tidak mengerti?* ( QS Al-Anbiya :10)

..Al Quran yang akan menjadi generasi mulia…

www.smpqsbs.sch.id

Leave a Reply